Memilih teman
yang baik menurut Nabi Muhammad SAW
Oleh : Reza M.
Syarief
Kiss (S. Prastuti & Santi) |
1. Sudahkah
anda bermalam di tempatnya dalam
arti positif tentu saja. Karena setiap orang itu akan berbeda penampilannya
pada saat didalam rumah dan diluar rumah. Anda tidak bisa menyimpulkan apakah
itu baik atau tidak kalau hanya anda melihat diluarnya saja. Untuk bisa memilih
teman, selami kehidupan rumah tangganya, selami kehidupan keluarganya, apakah
dia tetap baik dalam kehidupan di rumah dan diluar rumah. Itu yang pertama.
2. Sudahkah
engkau musyafir (berpergian jauh) bersamanya, musyafir itu kalau diterjemahkan dalam bahasa
indonesia itu perjalanan panjang misalnya Jakarta ke Surabaya atau Jakarta ke
Lampung atau jakarta ke balikpapan. Anda mengadakan perjalanan berdua bersama
dia. Selama dalam perjalanan apakah anda melihat suatu perilaku-perilaku yang
tidak wajar, ada satu tingkah laku atau akhlak yang tidak sesuai dengan
ajaran-ajaran agama atau norma-norma masyarakat. Disitu anda bisa melihat
apakah bagus atau tidak untuk teman saya. Sehingga dalam bahasa arab itu
disebut dengan ‘safar’, safar itu sesuatu yang tersingkap.
3. Sudahkah
anda melakukan transaksi bisnis bersama dia, sudahkah anda melakukan muamalah
dengan dia. Banyak orang
jujur dalam keseharian, tetapi begitu masalah bisnis atau uang, kadang-kadang
perubahan sikap itu akan terjadi. Orang yang selama ini bilang jujur ternyata
berkhianat, yang tadinya pegang amanah justru malah tidak jujur. Anda akan
kecewa dengan hal semacam ini.
Itu yang dikatakan ole Nabi saw. Bahwa
pastikan anda sudah menentukan jawaban atas tiga pertanyaan dalam memilih teman
yang baik. Yaitu, sudahkah anda bermusyafir bersamanya, sudahkah anda mabit ke
rumahnya, kemudian sudahkah anda mengadakan transaksi bisnis.
Para insan sejati kalau anda sudah melewati
semua itu, anda akan mendapatkan satu barokah, mendapatkan satu keberkahan,
teman baik itu seperti apa. Nabi Muhammad saw. Memberkan beberapa ciri teman
yang baik.
11. Ketika engkau
melihat wajahnya, maka akan menyebabkan anda teringkat kepada Tuhan. Baru
melihat wajahnya saja membuat kita ingat kepada Tuhan.
22. Ketika dia
berbicara, maka bicaranya semua mengandung manfaat, mengandung ilmu, tidak ada
satupun pembicaraan yang tidak mengandandung ilmu, semua berilmu.
33. Ketika engkau
melihat dia beribadah, ketika engkau melihat dia berbuat baik, maka akan
mengingatkan kita pada akhirat.
Itulah ciri teman yang baik yang pantas kita
jadikan pasangan dalam kehidupan kita, apakah nanti menjadi calon suami atau
calon istri, apakah menjadi patner dalam bisnis anda, patner dalam kehidupan
anda. Kita mempunyai patokan-patokan atau satu kriteria yang ideal di dalam
pandangan islam.
0 komentar:
Posting Komentar